"Garwo" yang dalam bahasa Indonesia berarti istri/suami adalah akronim dari "sigaraning nyowo" yang dapat diartikan sebagai belahan jiwa. Istilah tersebut memang benar adanya. Betapa terasanya ketika antara spasang suami istri terpisahkan oleh jarak dan hanya berkomunikasi via telepon dan sosial media lainnya.
Cerita ini adalah kelanjutan dari cerita yang sebelumnya. Berawal dari diterimanya aku menjadi CPNS di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan ditugaskan sebagai Pengawas Perikanan di wilayah kerja Stasiun PSDKP Tual, maka dengan itu aku dan istri dipisahkan oleh luasnya samudera dan hamparan pulau-pulau Nusantara. Praktis sejak itu kami hanya bisa berkomunikasi via seluler dan sosial media seperti Blackberry Massanger dan Whatsapp. Satu bulan, dua bulan terlewati, namun rasanya bagai bertahun-tahun lamanya. Pekerjaan saat masih lajang dahulu kini aku kerjakan lagi yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan semenjak aku menikah. Seperti mencuci baju, menyetrika baju dan cuci piring, kini aku lakukan lagi. Namun itu semua malah menambah motivasiku untuk maju dan semakin menambah rasa sayang dan cintaku kepada istriku tercinta.
Teruntuk istriku yang berada di pulau seberang sana tetaplah ceria seperti hari-hari biasa, tetap selalu panjatkan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT dan tetap selalu panjatkan doa kepada-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar