Senin, 26 September 2016

Budidaya Kerang Mutiara di Kepulauan Kei

Belahan bumi Indonesia bagian timur adalah surga yang tersembunyi. Papua yang terkenal dengan Raja Ampat, Danau Sentani, Teluk Cenderawasih dan masih banyak tempat lagi di Papua yang menawarkan keindahan alamnya. Pulau Banda, Pulau Seram, Pulau Ora, Pulau Bair dan masih banyak lagi tempat di Maluku yang memanjakan mata ketika mengunjunginya. Sumberdaya alam yang masih asri dan didukung oleh lingkungan hidup yang belum banyak terjamah oleh tangan-tangan jahil membuat ekosistem hayati terutama ekosistem peraiaran sangat bersahabat bagi berbagai jenis biota untuk tumbuh dan berkembang, tidak terkecuali kerang mutiara (Pintada maxima).  

Kepulauan Kei merupakan salah satu tempat di Indonesia bagian timur yang memproduksi kerang mutiara terbesar. Ada sekitar puluhan tempat pembudidayaan kerang mutiara di wilayah Kepulauan Kei yang meliputi Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Berbagai macam jenis mutiara dihasilkan dari unit-unit budidaya kerang mutiara. Mutiara putih, mutiara emas dan mutiara hitam adalah jenis-jenis mutiara yang dihasilkan dari Kepulauan Kei.

Namun demikian untuk mendapatkan kualitas mutiara yang bagus dibutuhkan usaha yang tidak mudah. Pemilihan induk yang berkualitas diperlukan untuk mendapatkan tiram yang unggul. Pembibitan (breeding) yang terkendala oleh cuaca dan suhu merupakan salah satu faktor pengahambat dalam proses produksi mutiara. Adanya pembiusan dan penggunaan bom yang terkadang masih dilakukan oleh nelayan berpengaruh terhadap lingkungan habitat kerang mutiara yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Penyuntikan nukleus harus dilakukan dengan penuh hati-hati agar pembentukan mutiara dapat berjalan dengan sempurna.


Peta Sebaran Unit Budidaya kerang Mutiara di Kepulauan Kei

Sebagian besar perusahaan pembudidaya kerang mutiara di Kepulauan Kei masih menggunakan tenaga asing seperti dari China dan Jepang untuk melakukan penyuntikan nukleus. Penduduk lokal hanya dipekerjakan sebagai tenaga lepas untuk membersihkan cangkang kerang mutiara dan menjaga unit budidaya saja. Perhatian dari pemerintah terutama Pemerintah Daerah lebih terfokus ke perizinan saja, belum sampai menyentuh sumberdaya manusia. Harapannya dengan menjamurnya unit budidaya kerang mutiara di Keplauan Kei mampu menjadi penopang ekonomi bagi masyarakat setempat. Dalam rangka Peringatan 6th Indonesia Pearl Festival, pelatihan khusus untuk menyuntikan nukleus, kultur pakan dan pembenihan semoga dapat terwujud.
Kultur Pakan Alami Sebagai Nutrisi pada Fase Pembenihan

Kegiatan Pembersihan Cangkang Kerang Mutiara

Mutiara Indonesia yang terkenal dengan Indonesia South Sea Pearl akan tetap menjadi andalan di masa lalu, sekarang dan akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar